MALUKU UTARA – Peningkatan kasus bunuh diri di Maluku Utara telah menimbulkan keprihatinan mendalam dari berbagai elemen masyarakat, termasuk Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Maluku Utara.”
Ketua FKUB Maluku Utara, Dr. Adnan Mahmud, S.Ag., M.A., dalam pernyataannya pada Senin (14/4/2025), mengajak seluruh masyarakat untuk lebih peduli dan terbuka dalam menghadapi permasalahan hidup.
Lebih lanjut, Ia menegaskan bahwa setiap manusia berharga dan tidak sendirian dalam menghadapi cobaan.
“Pertama, jangan pendam masalah sendiri. Bicarakan dengan keluarga, sahabat, atau pihak yang bisa dipercaya,” ujar Adnan dengan penuh empati.
Ia menambahkan bahwa setiap agama melarang tindakan bunuh diri karena kehidupan adalah anugerah yang diberikan Tuhan. Dalam setiap agama, terdapat ajaran tentang pentingnya menjaga kehidupan dan mencari solusi dalam menghadapi ujian.
“Setiap agama sesungguhnya melarang bunuh diri. Tuhan selalu memberi jalan keluar dalam setiap ujian dan cobaan. Hidup itu lebih berharga dari masalah,” tegasnya.
Adnan juga mengajak masyarakat untuk tidak membiarkan rasa putus asa mengambil alih masa depan. Menurutnya, harapan akan selalu ada selama kita membuka ruang untuk saling mendengar dan mendampingi.
“Jangan biarkan keputusasaan dalam mengambil masa depanmu. Kami di FKUB siap membantu. Hubungi Bhabinkamtibmas atau Polres terdekat jika butuh tempat curhat atau solusi terhadap masalah yang dihadapi,” serunya.
Sebagai penutup, Adnan mengajak masyarakat Maluku Utara untuk menjadi penyambung harapan dan pelindung bagi sesama. Ia mengingatkan pentingnya menjadi pendengar bagi orang-orang di sekitar, karena bisa jadi perhatian kecil menjadi penyelamat nyawa.
“Hidup adalah anugerah. Karena itu, jangan akhiri. Hadapi bersama dan carikan solusi secara bersama-sama,” tutupnya.