Satu dekade telah terlukis di bawah naungan kepemimpinan Presiden Joko Widodo, yang menyaksikan Polri bertransformasi dan berkembang dalam struktur maupun manajemen keamanan nasional.
Para pelaku di garis terdepan penegakan hukum ini telah berhasil melaksanakan berbagai kebijakan keamanan yang dicanangkan oleh Jokowi, sebuah refleksi komitmen kuat dalam optimalisasi keamanan nasional.
Dalam periode tersebut, tercatat sebuah peningkatan signifikan dalam pembangunan infrastruktur kepolisian, termasuk pembentukan lima kepolisian daerah (Polda) baru dan perluasan wilayah hukum Polri untuk memperkokoh penguatan sistem keamanan nasional.
“Totalnya sejak tahun 2014 hingga 2024 sudah ada 620 satuan kewilayahan yang terdiri dari lima Polda, 59 Polres, 183 Polsek dan 373 Polsubsektor untuk menjaga Kamtibmas dan memberikan pelayanan serta perlindungan secara optimal kepada seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko.
Rencana ambisius ini juga melibatkan perluasan wilayah hukum Polri, dimana di tahun 2024 terdapat pembentukan Polda serempak di berbagai Daerah Otonomi Baru (DOB).
“Untuk dua Polda tersebut saat ini masih berproses untuk menyiapkan sarana dan prasarana, seperti markas dan anggotanya,” terang Truno.
Tak hanya infrastruktur, program rekrutmen Polri di era Jokowi juga meningkat, seiring dengan adanya inisiatif dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyiapkan penerimaan 10.000 anggota Polri yang ditugaskan di sejumlah provinsi di Papua.
“Mereka dididik selama lima bulan di berbagai SPN, seusai pendidikan akan ditugaskan sementara di wilayah itu untuk pematangan sebelum dikembalikan untuk berdinas ke Papua,” jelas Brigjen Trunoyudo.
Upaya peningkatan layanan publik Polri, pertumbuhan personel kepolisian, dan integrasi kepolisian daerah menegaskan dedikasi Polri dalam menyokong kontribusi untuk Indonesia Emas 2045.
Polri juga menekankan pentingnya pengembangan kapasitas dalam mencapai transformasi kepolisian yang presisi, yang selaras dengan visi keamanan dan pelayanan yang diutamakan oleh Jokowi.
Brigjen Trunoyudo menggarisbawahi, “Polisi yang profesional dalam harapan masyarakat adalah polisi yang memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan semakin dicintai.”
Hal ini menandakan bahwa sejalan dengan pembangunan material, peningkatan sumber daya manusia dalam korps Bhayangkara terus mengalami inovasi dan perbaikan untuk sejalan dengan standar kebutuhan masyarakat.
Menyimak dekade kepemimpinan Presiden Jokowi, kita dapat melihat bagaimana penguatan serta ekspansi yang terjadi di tubuh Polri berfungsi sebagai fondasi penting dalam pembinaan keamanan nasional.
Transformasi yang dilakukan tidak hanya mengubah wajah penegakan hukum di tingkat nasional, tetapi juga transformasi kualitas layanan kepada masyarakat, yang mengarah pada visi besar Indonesia di panggung internasional.